YOGYA – Komisi Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY menggelar silaturahim yang melibatkan perwakilan Komisi Ukhuwah MUI Kabupaten dan Kota di DIY. Kegiatan digelar di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Jalan Kusumanegara pada Sabtu (19/3).
Ketua Komisi Ukhuwah MUI DIY sekaligus Ketua Penyelenggara Drs H Anthony Hidayat, mengungkapkan agenda eksternal perdana Komisi Ukhuwah MUI DIY itu di samping mengeratkan silaturahim sekaligus penyamaan visi dan penguatan sinergi. “Terutama dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan Komisi Ukhuwah, termasuk menyambut bulan suci Ramadhan 1443 Hijriyah,” ungkapnya.

Dipandu Sekretaris Komisi Ukhuwah MUI DIY Dr Kholid Zulfa MSi CM, kegiatan berupa sarasehan tersebut menghadirkan Ketua Umum MUI DIY Prof Dr KH Machasin MA sebagai narasumber, serta Ketua Bidang Ukhuwah MUI DIY Dr H Hilmi Muhammad MA yang akrab disapa Gus Hilmi.
Dalam arahannya, Gus Hilmi berharap MUI khususnya Komisi Ukhuwah mampu teguh dalam mewujudkan terciptanya ukhuwah (persaudaraan) di internal umat Islam dan harmoni dengan sesama anak bangsa. “Karena terciptanya persaudaraan di internal umat dan kedamaian hidup bersama dengan sesama anak bangsa lainnya, itulah salah satu esensi penting dari kehadiran MUI bagi Indonesia,” urainya.
Oleh karena itu, perlu ada jejaring bersama para tokoh organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam maupun tokoh-tokoh umat agama yang lain. Jejaring tersebut dapat diwujudkan dengan pembuatan WA Group serta meningkatkan intensitas pertemuan dengan kelompok-kelompok lain yang berbeda. Sehingga jalinan ukhuwah dan silaturahim semakin erat serta terbangun harmoni.
Senada disampaikan Ketua Umum MUI DIY Prof Dr KH Machasin MA yang mengimbau agar dalam menyambut dan mengisi Ramadhan 1443 H, para tokoh umat dapat menciptakan atmosfir yang sejuk. Dengan begitu umat Islam dapat nyaman dalam beribadah. “Dan bila ada pihak-pihak yang terasa bikin gaduh di masyarakat, perlu kita tabayyuni dan ingatkan dengan bijaksana. Sebab nilai-nilai yang baik bisa hilang bila kita tidak simpatik dalam menyampaikannya,” urainya. (*)