YOGYA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) siap berkolaborasi dalam rangka mencegah radikalisme di wilayah tersebut.
Ketua MUI DIY Prof Dr KH Machasin MA, menyebut akar persoalan radikalisme dan terorisme bukan semata agama melainkan sosial maupun ekonomi. “Sudah sepatutnya persoalan ini ditangani secara komprehensif. Tidak hanya dari satu sisi saja tapi semua aspek. Kita menyebut MUI ini mitra pemerintah. Jadi siap bekerja sama untuk kepentingan umat Islam dan Indonesia,” terangnya di sela menerima kunjungan BNPT di Sekretariat MUI DIY, Selasa (19/7).
Turut mendampingi jajaran pengurus MUI DIY antara lain Drs H Wijdan Al-Arifin, Drs H Anthony Hidayat serta H Muhammad Jazir ASP. Sementara jajaran BNPT diwakili Kasi Pengerahan Kekuatan AKBP DR Ikhwanuddin ST MM, Analis Kerjasama Pelatihan Amar Ma’ruf, dan Penyusun Bahan Kerjasama Pelatihan Rizki Montheza.
Pada kesempatan itu, MUI DIY turut memberikan saran dan masukan terkait penanggulangan terorisme. Sejarah dan perkembangan kelompok-kelompok radikal di Indonesia juga turut dikupas. Namun demikian, upaya pencegahan tidak hanya melalui pendekatan keagamaan melainkan aspek lain supaya keadilan dan kesejahteraan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Kasi Pengerahan Kekuatan BNPT AKBP DR Ikhwanuddin ST MM, mengatakan lembaganya tidak bisa bekerja sendiri sehingga dibutuhkan kerja sama berbagai pihak. Apalagi tantangan pada masa kini semakin kompleks dengan perkembangan teknologi informasi. “Kehadiran kami saat ini juga untuk koordinasi awal. Kaitannya dengan rencana kegiatan yang akan kami gelar pada akhir Agustus nanti di DIY. Unsur MUI DIY juga kami minta menjadi narasumber utama untuk pencegahan radikalisme,” jelasnya. (*)